Senin, 31 Oktober 2011

Tugas Pengantar Bisnis - Manajemen Sukses

SABTU, 29 OKTOBER 2011

Pempek Pak Raden

Pempek, sebagai penganan, sudah sangat popular. Di Palembang, pempek pun biasa dijadikan makanan pokok.  Namun di luar  kota yang dibelah sungai Musi itu, pempek lebih dikenal sebagai cemilan atau sekedar snack. Bagi peminat produk olahan ikan ini, walaupun cuaca panas terik pun tetap terasa nikmat dan gurih. Apalagi kalau diolah dengan ikan belida, gabus, atau tenggiri yang segar (bukan bekuan), maka akan sangat terasa kelezatannya. Rasanya tak lengkap jika sedang berkunjung ke Palembang, tak membawa pempek sebagai buah tangan. Maka dari itu , pada tugas kali ini, kami meneliti usaha penjualan pempek Palembang yang dikelola oleh Ahmad Rivai Husein. Beliau membuka usaha restoran pempek yang ia namai ‘Pempek Pak Raden’ .
Restoran pempek yang berdiri sejak tahun 1980-an ini awalnya memang berasal dari Palembang. Namun seiring dengan perkembangannya, pempek Pak Raden ini kemudian membuka cabang di Jakarta pada tahun 2000, tepatnya di daerah sekitar Pasar Minggu. Dalam penggunaan bahan bakunya , yang membedakan pempek Pak Raden dengan pempek yang lain adalah penggunaan bahan baku ikan. Berbeda dengan pempek lainnya, mereka menggunakan ikan air tawar sebagai bahan baku utamanya, yakni ikan gabus. Ikan gabus digunakan agar rasa dan aroma khas pempek tidak berbau amis seperti kebanyakan pempek lainnya. Proses pembuatan pempeknya sendiri tidak ada perbedaan dengan pempak lainnya, yakni dengan menggiling ikan dan mencampurnya dengan tepung serta bumbu lainnya. Tidak lupa racikan air cuka untuk bumbu pempek yang menjadi salah satu poin penting dalam citarasa pempek.
Berbeda dengan pempek lainnya, saat disantap, pempek Pak Raden terasa “ringan” dan pas dilidah. Tidak amis dan sangat lezat. Apalagi saat irisan ketimun dan bubuk udang rebon bercampur dengan segarnya kuah cuka yang disiram diatas pempek. Bagi yang ingin mencoba semua pempek, ada menu gabungan yang disebut pempek campur. Semua pempek yang ada didalam daftar menu bisa kita nikmati dengan porsi yang sesuai dengan perut kita. Harga yang ditawarkan pun ekonomis, yakni mulai dari 4 ribu hingga 12 ribu Rupiah saja.
Karena menggunakan ikan gabus sebagai bahan pembuatan pempek , limbah dari sisa pembuatan pempek terbilang minim, walaupun memang masih terdapat sisa limbah. Sisa dagingnya digunakan untuk pembuatan kerupuk ikan sebagai pelengkap hidangan pempek.
Pempek terbuat dari bahan baku ikan yang sudah jelas kehalalannya. Mereka sengaja mensertifikasi pempek mereka untuk menciptakan rasa aman dan nyaman konsumen atas kehalalan pempek yang dimakannya. Pempek Pak Raden berkembang karena menjaga mutu. Salah satu aspek mutu yang menjadi prioritas pempek Pak Raden adalah halal. Menurut penuturan pengelola, saat ini mereka berusaha menjaga konsistensi kehalalan produk yang dihasilkan,  melalui manajemen pengawasan halal yang disebut Sistem Jaminan Halal. Mereka tidak ingin status kehalalan produk mereka hanya sebatas ketika mendapatkan sertifikat halal saja. Tidak hanya selesai sampai di situ, tapi seterusnya.

Senin, 17 Oktober 2011

SATU



Dia hanya satu….
Dia slalu ada dimanapun aku,,,
Saat q bertanya akan kejam dari dunia ini…
Dunia yg hanya bulatan penuh air serta daratan,,,,

Tetapi manusia durjana slalu mengotorinya,
Dengan ksombongan dan ke angkuhanya,
Heyyy!!
Itu titipan dari tuhan q,,,

Tak pantas kau ria!!
Muak aku melihat sosok itu!!
Kejelekan manusia terlihat,,,,
Tak spantasnya,,

Tuhan q memperlihatkan q dg suasana sperti itu,,
Mata q tersirat miris melihatnya,,,
Aku menangis dalam diam melihatnyaa,,,
Dan berkata “tuhan q adil!!”..

bagai merpati


Bagai merpati kecil yang akan beranjak dewasa,,,
Pastilah ia ingin belajar untuk dapat terbang…
Sayangnya ssuatu mebuatnya ragu..
Ia takut…

Setiap malam hanya mampu meluapkanya dengan tangis,,
Tangis diiringi oleh sunyinya malam,,,,
Ia tak pernah merasa bahagia saat ia seharusnya mrasa bahagia..
Dalam senyumnya tersirat pedih..

Saat menatap lurus seakan ia kosong…
Entah mengapa,,
Seakan matanya ingin bicara dibalik mulutnya yg terkunci oleh pedih..
Ia hidup dengan satu sayapnya….


                                                                            karya.dwi jayanthi



 

Minggu, 16 Oktober 2011

DALAM DO'A

Saat mata kita terbuka,,,
Kita hanya mampu melihat diri ini benar,,,
Benar dan akan slalu benar……
Tak sadar terkadang sikapmu melukai sesorang,,

Sadarlah,,,
Berkacalah pada dirimu,,,
Saat kau akan memuntahkan amarahmu,,
Amarahmu itu bukan hal baik,,,

Saat itu aku bukan orang yang kuat,,
Saat itu,saat aku tua nanti,,saat aku menceritakan crita itu,,aku akan menangis,,
Aku akan berkaca dari pelajaran ini,,
Dalam do’a hanya terucap jaga aku tuhan,,,

Jaga aku,,
Lancarkan hari q,
Dan tetap kuatkan kesabaranku,,
Tak lebih dari itu aku terdiam……